Membangun Aqidah Umat dengan Ilmu dan Hikmah, Berakhlakul Karimah dan Memiliki Kemandirian. Agenda : Kecurkab Persinas ASAD, Penganugerahan ICT Jatim, Jambore Caberawit, Workshop "Parenting Skill", Pelatihan SARNAS

H. Moh. Sholeh Guru Tilawati Nasional Mengisi Pelatihan Dakwah LDII Kab. Jember

Written By Bob Bisrie on Senin, 21 Februari 2011 | 20.31



Dalam rangka pemantapan dan pengembangan dakwah islamiyah, DPD LDII Kabupaten Jember  memberikan pendalaman dakwah dan pelatihan Tilawati Qur'an dengan metode praktis cepat lancar membaca Al-Qur’an bertempat di PC LDII Kecamatan Ambulu pada 17-19 Februari 2011. 

 



Acara ini langsung dipandu oleh guru tilawati nasional yaitu H.Moh Sholeh, S.Ag, Pengasuh Pondok Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya.  Sebanyak 70  mubaligh dan mubalighot dengan seksama mengikuti acara pelatihan yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Ambulu. Menurut Ketua PC LDII Kecamatan Ambulu, Akhmad Malik Afandi, SP dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini adalah rangkaian kegiatan yang diadakan oleh seksi dakwah PC LDII Kecamatan Ambulu dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mubaligh/mubalighot terutama dalam metode tilawati. Mubaligh/mubalighot LDII selama ini banyak menggunakan metode iqra’ dalam membaca Alqur’an, sehingga tidak ada salahnya sekarang juga belajar metode tilawati, lanjut Pak Malik yang juga Sekretaris DPD LDII Kab. Jember.  Bapak H. Moh Sholeh, Sag dalam komentarnya saat penutupan menyampaikan bahwa metode tilawati dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
1.       Guru membaca murid menyimak
2.       Guru membaca murid menirukan
3.       Guru membaca murid membacaD
Dari 70 peserta Alhamdulillah 85 % dinyatakan lulus dan mendapatkan ijasah untuk mengajarkan metode tilawati. Beliau sangat kagum dengan semangat dan kekompakan warga LDII dalam mencari ilmu agama karena semua peserta dari pelatihan ini adalah generasi muda, sambung alumnus IAIN Sunan Ampel yang juga pengurus BKPRMI Provinsi Jawa Timur.   


Peringatan bagi para ustad, guru agama, mubaligh / mubalighot dan segenap ulama untuk tidak mengkomersialkan ilmu agamanya, menjadikan amal sholeh mengajar agama sebagai mata pencaharian, lebih-lebih dengan memasang tarif. Mengajarkan Al-Quran atau ilmu agama merupakan bagian dari jihad fii sabilillah yang sangat tinggi derajatnya. Karenanya mengajarkan agama di manapun harus didasari niat semata-mata karna Allah, mengharapkan ridho Allah berupa Surga dan takut akan siksa Allah berupa Neraka.

Keutamaan Orang yang mau mengajarkan, membaca dan mengamalkan Al-Quran :

  1. Jadi orang yang terbaik / paling tinggi derajatnya.
  2. Mendapat lipatan pahala.
  3. Wajib masuk Surga.
  4. Bisa men-Syafaati sepuluh Family / orang-orang yang ia kasihi, yang mestinya masuk neraka dan di ajak masuk Surga.
  5. Orang tuanya diberi Mahkota yang indah kelak di akhirat.
  6. Menjadi Amal Jariyah yang selalu mengalir pahala untuknya.
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِيْ عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ * رواه صحيح البخاري
“Nabi bersabda : sebaik-baik-Nya kalian adalah Orang yang mau belajar Al Quran dan mau mengajarkan-Nya”. (HR. Shohih Al Bukhori)"

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ أَيُّوْبَ بْنِ مُوسَى قَالَ سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ الْقُرَظِيَّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُوْدٍ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ * رواه سنن الترمذي
"Nabi bersabda: Barang siapa yang mau membaca satu huruf dari kitab-Nya Alloh (Quran), Maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan menjadi sepuluh semisal kebaikan, Aku (Nabi) tidak berkata kalau Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf. (HR. Sunan At Tirmidzi)"

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ كَثِيْرِ بْنِ زَاذَانَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَاسْتَظْهَرَهُ فَأَحَلَّ حَلَالَهُ وَحَرَّمَ حَرَامَهُ أَدْخَلَهُ اللهُ بِهِ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِيْ عَشْرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ * رواه سنن الترمذي
"Nabi bersabda: Barang siapa yang mau membaca Al-Quran dan mau mengamalkan-Nya dalam arti setiap ada Halal dia Halakan dan setiap ada Haram dia Haramkan, Maka Alloh akan memasukan dia ke surga sebab membaca dan mebgamalkan Al-Quran, Selain itu dia diberi Syafaat untuk menolong Sepuluh anggota Family-nya yang mana mereka semua sebenar-Nya harus masuk Neraka. (HR. Sunan At Tirmidzi)"

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ أَبِيْ عُمَرَ عَنْ كَثِيرِ بْنِ زَاذَانَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِيْ عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوْا النَّارَ * رواه سنن إبن ماجة
"Nabi bersabda: Barang siapa yang membaca Al-Quran dan mau menghafalkannya, maka Alloh akan memsukkannya ke dala surga dan dia diberi Syafaat untuk menolong Sepuluh anggota Family-nya yang mana mereka semua sebenar-Nya harus masuk Neraka. (HR. Sunan Ibnu Majah)"

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ عَنْ زَبَّانِ بْنِ فَائِدٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيْهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِيْ بُيُوْتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيْكُمْ فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِيْ عَمِلَ بِهَذَا * رواه سنن أبي داود
"Nabi bersabda: Barang siapa yang mau membaca Al-Quran dan mau mengamalkan isinya Al-Quran, Maka kedua Orang tuanya akan berikan Mahkota nanti di hari Qiyamat, yang mana Sinarnya lebih baik dari pada sinar matahari yang ada di rumah dunia kalian, itupun jikalau ada, Sekarang apa tanggapanmua terhadap Orang yang mengamalkan-Nya ....??? Jawabannya mesti lebih Pol dan bagus lagi. (HR. Sunan Abu Daud)"

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ * رواه صحيح مسلم
"Nabi bersabda: Ketika Manusia sudah mati, Maka putuslah semua Amala dari-Nya, Kecuali tiga perkara :
  1. Shodaqoh yang mengalir pahala-Nya.
  2. Ilmu yang di ambil Manfaat.
  3. Anak yang Sholih yang senan tiasa mendoakan-Nya.
(HR. Shohih Muslim)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUNAS VII LDII 2011